SEJARAH SINGKAT YUNANI KUNO
BAB I
SEJARAH PEMIKIRAN YUNANI DAN ROMAWI KLASIK
A.
SEJARAH SINGKAT YUNANI KUNO
Perkembangan
ilmu hingga seperti sekarang ini tidak berlangsung secara mendadak, melainkan
melalui proses bertahap, dan evolutif. Karena itu, untuk memahami sejarah
perkembangan ilmu harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik.
Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu menampilkan ciri khas tertentu.
Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban
Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan
diakhiri pada zaman kontemporer.
Seringkali
masalah filsafat hanya dapat dipahami jika melihat kembali tentang perkembangan
sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti Aristoteles, Thales, Plato pun hanya dapat
dimengerti dari aliran-aliran yang ada sebelum mereka. Aliran yang satu
biasanya merupakan reaksi dari aliran lain. Filsafat dan Ilmu yang dikenal di
dunia Barat Dewasa ini berasal dari zaman Yunani.
Pemahaman
filsafat tidak dapat dilepaskan dari perjalanan panjang sejarah pemikiran
manusia itu sendiri.Sebagiman pemikiran manusia pada awalnya masih diliputi
dengan corak berpikir mitilogis yang diwarnai dengan pertimbangan-pertimbangan
magis dan animistik terkait dengan corak kehidupannya sehari-hari. Dalam
perkembangan selanjutnya manusia mulai berpikir lebih rasional dengan disertai
argumentasi yang sistematis dan logis. Dari perkembangan pemikiran inilah
muncul beberapa pemikiran filosofis pada masa Yunani kuno antara lain
Parmanides, Xenophanes, Thales, Aristoteles, Herklitus dan Pythagoras. Dari
sinilah sejarah filsafat mulai muncul.
Untuk
mengetahui filsafat Yunani, perlu dijelaskan terlebih dahulu asal kata
filsafat. Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM di Yunani, Sophia
diberi arti kebijaksanaan; sophiajuga berarti kecakapan. Kata philosophos
mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480 SM), sementara
ada yang mengatakan bahwa kata tersebut mula-mula dipakai oleh Pythagoras
(580-500 SM). Namun pendapat yang lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan
bahwa Heraklitos-lah yang menggunakan istilah tersebut.
Menurutnya,philosophos
(ahli filsafat) harus mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan
daripada kecintaannya akan kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada
kaum sofis dan sokrates yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan
secara sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosophia adalah hasil dari
perbuatan yang disebut philosophein, sedangkan philosophos adalah orang yang
melakukan philosophein. Dari kata Philosophia inilah akhirnya timbul kata-kata
philosophie (Belanda, Jerman, Perancis), philosophy (Inggris), dan dalam bahasa
Indonesia disebut filsafat atau falsafat.
Zaman
ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan
sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude
mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan
subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme)
di bawah pimpinan Iskandar Agung (356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan
salah seorang murid Aristoteles.
Pada
abad ke-0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh
lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian
wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan
dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria,
yang fukos pada bidang empiris. Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang
tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan
pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting:
1).
Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
2).
Ajaran Kristen tidak disangkal.
3).
Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun
begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar,
Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Masyarakat
Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan yang bersumber
dari mitos ataupun cerita cerita kuno. Sehingga pemikiran secara logis tidak
berlaku pada masa itu, yang berlaku hanya kebenaran yang bersumber dari mitos
saja.
Setelah
abad ke-6 SM muncul ahli ahli atau pemikir yang menentang adanya kepercayaan
akan mitos-mitos. Mereka menuntut adanya pemecahan misteri mengenai sejarah
perkembangan semesta ini dan jawabannya dapat diterima akal. Keadaan itu
berkembang dan mulai beralih dari gaya pemikiran atau kepercayaan akan
mitos-mitos atau mitologi. Dengan munculnya faham atau pemikiran para ahli
tersebut, kemudian banyak bermunculan orang-orang yang mencoba untuk membuat
konsep konsep yang berdasarkan akal pikiran yang rasional. Maka denag adanya
keadaan tersebut munculah peristiwa ajaib The Greek Miracleyang artinya dapat
dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
Periode
yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Karena dimasa itu lahir
beberapa pemikir ilmu serta hasil pemikirannya yang menjadi acuan bangsa bangsa
lain. dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati
sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang
bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Peradaban
Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan,
filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit
kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan
Amerika.
B.
KARAKTERISTIK
PEMIKIRAN PADA MASA YUNANI KUNO
Zaman
Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Bangsa Yunani
juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu
saja, melainkan menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis. Selanjutnya
tumbuhlah sikap kritis yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir
yang terkenal dan sikap kritis inilah yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya
ilmu pengetahuan modern yaitu sikap an inquiring (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis).
Pada
zaman Yunani Kuno, ciri pemikiran yang menonjol adalah kosmosentris, yang
berarti mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya sebagai salah satu
upaya untuk menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya
gejala-gejala. Secara umum karakteristik filsafat Yunani kuno adalah
rasionalisme, yaitu suatu pemahaman tentang sebuah pengetahuan yang lebih
mengutamakan akal atau logika.
Pada masa Yunani Kuno pemikiran para filosof
masih di dominasi agama alam, yaitu pada masa Thales (640-545 SM), yang
menyatakan bahwa esensi segala sesuatu adalah air, belum murni bersifat
rasional. Argumen Thales masih dipengaruhi kepercayaan pada mitos Yunani.
Demikian juga Phitagoras (572-500 SM) belum murni rasional. Ordonya yang
mengharamkan makan biji kacang menunjukkan bahwa ia masih dipengaruhi mitos.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa mitos bangsa Yunani bukanlah agama yang
berkualitas tinggi. Selain itu Sokrates meletakkan dasar bagi pendekatan
deduktif. Pemikiran Sokrates dibukukan oleh Plato, muridnya. Hidup pada masa
yang sama dengan mereka yang menamakan diri sebagai “sophis” (“yang bijaksana dan
berapengetahuan”), Sokrates lebih berminat pada masalah manusia dan tempatnya
dalam masyarakat, dan bukan pada kekuatan-kekuatan yang ada dibalik alam raya
ini (para dewa-dewi mitologi Yunani). Pada masa Yunani Kuno berkembang
pemikiran mengenai mencintai kebenaran/pengetahuan yang merupakan awal proses
manusia mau menggunakan daya pikirnya, sehingga dia mampu membedakan mana yang
riil mana yang ilusi.
Periode
filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir
mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan
fenomena alam. Pada saat itu, gempa bumi bukanlah suatu fenomena biasa
melainkan suatu fenomena di mana Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya.
Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng-dongeng, mitos maupun takhyul,
tetapi lama kelamaan mereka mampu keluar dari pengaruh mitologi dan mendapatkan
dasar pengetahuan ilmiah. Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang
begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu,
sehingga filosof alam berkembang pertama kali. Periode filsafat Yunani
merupakan periode sangat penting karena terjadi perubahan pola fikir manusia
dari mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir mitosentris yaitu pola pikir
masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.
Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M.
C. Peradaban Yunani Kuno, Dari Pulau Kreta sampai Hellenisme
Yunani merupakan salah satu dari sedemikian
peradaban tertua yang ada di Eropa. Bangsa Yunani terbentuk berdasarkan
percampuran antara bangsa yang datang dari Laut Kaspia dengan penduduk asli
yang bermata pencaharian petani. Peradaban Yunani Kuno bermula dari kebesaran
Kerajaan Kreta yang menguasai hampir seluruh kota-kota perdagangan di Yunani
dan wilayah Laut Tengah pada kurun waktu sekitar tahun 1250 SM. Salah satu kota
yang menjadi pusat perdagangan adalah Myceane yang kemudian berkembang menjadi
kota pelabuhan setelah keruntuhan Kerajaan Kreta. Letak geografis Yunani
terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut
wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini
di utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, di timur
adalah Laut Aegeia, di selatan adalah Laut Tengah dan di barat adalah Laut
Ionia.
Sebagian besar wilayah Yunani pegunungan
sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Pegunungan dan
teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi
komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah
merupakan unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah
kesatuan unit politik. Kesatuan politik
itu disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi
kota itu sendiri dan daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada
umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum
serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut
Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani.
Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani
juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan.
karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. Bangsa Yunani merupakan
campuran antara penduduk asli dan pendatang yang berasal dari padang rumput
sekitar Laut Kaspia. Mereka termasuk Ras Indo Jerman yang disebut bangsa Hellas
yang gagah berani.
Mereka berimigrasi sejak tahun 1400 Sebelum
Masehi, kemudian menetap di berbagai daerah. Suku bangsa Doria menetap di
jazirah Peloponesos dengan polis utamanya Sparta. Suku bangsa Ionia menetap di
jazirah Attica dengan polis utamanya Athena. Suku bangsa Aeolia menetap di
Yunani Utara dengan polis utamanya Delphi. Kehidupan masyarakat Yunani yang
mendiami wilayah beriklim mediteran yang selalu hangat dan segar memungkinkan
bersikap optimis dan berwatak riang. Suasana langit yang terang tanpa banyak
awan di daerah Attica (Athena) juga menyebabkan semangat penduduknya tinggi dan
kreasinya menonjol.
ü Batas-Batas
Wilayah
·
Di sebelah utara berbatas dengan Albania,
Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di Daratan Eropa.
·
Di sebelah timur di kelilingi oleh Laut Aegea.
·
Di sebelah Selatan berbatas dengan Timur
Tengah.
·
Di Sebelah barat berbatas dengan Laut Ionia.
ü Fase-Fase
Pembentukan
1.
Fase pembentukan negara-negara kota (Polis)
yang berlangsung antara 1000-800 SM.
2.
Fase ekspansi negara-negara kota atau fase
kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai
ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).
3.
Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
4.
Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi
kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
ü Peradaban Pulau
Kreta
Kebudayaan yang ditemukan di Pulau Kreta adalah
kebudayaan Minos (Minoa). Nama Minos diambil dari nama raja yang pernah
berkuasa, yakni Raja Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang
Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan
tata kota yang rapih. Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada tahun
1900 oleh Sir Arthur Evans saat dilakukan penggalian istana Knossos. Istana
Knossos dibuat dengan indah yang di dalamnya terdapat ruang pertemuan
antarmenteri.
Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat
pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Di dalam ceritanya
digambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang makmur.
Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan
dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan
AsiaKecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus.
Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini
dibuktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada
manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar
dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael
Ventris pada 1953. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah
Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu Agung
memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang
lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng.
Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-2300
SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM). Puncak
kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami kemunduran
akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya bencana alam.
Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh
terhadap Yunani, tidak hanya itu kebudayaannya pun berkembang hingga ke Eropa
dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya.
ü Peradaban Pulau
Mycenae
Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli
menemukan pula kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut
menunjukkan bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan
kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae merupakan
bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan
peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar. Walaupun hidup
dalam zaman yang sama dengan Pulau Kreta, Mycenae memiliki kebudayaan yang
berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang lebih kokoh. Pada tahun
1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan Mycenae dan ditemukan sisa-sisa kota
berlapis sembilan. Lapisan yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan tanah yang
ditandai dengan bentuk sisa-sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. Pada salah
satu lapisan tersebut diperkirakan sebagai kota Troya seperti yang diceritakan
Homerus dalam buku Illyas.
ü
Sastra Yunani Kuno
Karya sastra terkenal Yunani Kuno diantaranya
adalah llliyas dan Odysse, yang keduanya berisi cerita kepahlawanan dan ditulis
oleh Homerus pada sekitar abad ke-8 SM. llliyas menceritakan tentang peperangan
yang terjadi antara Yunani dan Troya yang berlangsung selama 51 hari. Perang
ini disebabkan oleh penculikan yang dilakukan putra mahkota Troya yang bernama
Paris atau permaisuri Helena dari Sparta. Sementara Odysse mengisahkan
perjalanan kembali tentara Yunani dari perang Troya. Kisah perjalanan tersebut
merupakan kisah 40 hari dari 10 tahun peperangan Yunani melawan Troya.
ü
Filsafat Yunani Kuno
Dalam bidang filsafat,Yunani telah melahirkan
nama tokoh-tokoh filsuf besar dunia yang pengaruh pemikirannya senantiasa hidup
hingga saat sekarang karena menjadi rujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
baik di Timur maupun Barat.
· Socrates (469-399 SM) terkenal dengan ajarannya
tentang ilmu kebijakan dengan mendasarkan pada logika piker.
· Plato (427-346 SM) terkenal dengan ajarannya
tentang ilmu tatanegara dan undang-undang.
· Aristoteles (384-322 SM)terkenal dengan ajarannya
tentang ilmu biologi
· Hipokrates yang terkenal dengan ajarannya yang
berkaitan denan kode etik kedokteran.
· Sejarah Singkat Peradaban Yunani Kuno
BAB II
PEMIKIRAN RENAISSANCE DAN MODERNISASI
Istilah
Renaissanance (bahasa Prancis) berasal dari kata rinascita (bahasa Italia) yang
artinya kelahiran kembali, merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan
oleh Georgio Vasari pada abad ke-16 untuk menggambarkan semangat kesenian
Italia mulai abad ke-14 hingga ke-16 yang bernapaskan semangat kesenian Yunani
dan Romawi kuno. Tidak banyak orang yang tahu, kecuali mungkin para sejarawan
bahwa Eropa umumya dan Italia khususnya menjadi modern seperti dewasa ini,
sebenarnya telah dimulai sejak zaman Renaissance. Jika zaman renainssance
dimulai sekitar abad ke-14 maka untuk menghasilkan Eropa modern seperti dewasa
ini diperlukan kurang lebih lima abad.
Modernisasi
bagaimanapun memerlukan waktu, bisa panjang bisa pendek tergantung dari
berbagai faktor. Kalau bangsa Italia khususnya dan bangsa Eropa umumnya
memerlukan waktu kurang lebih lima abad, maka bangsa Jepang memulai modernisasi
sejak zaman Meiji Restorasi hingga menjadi bangsa modern memerlukan waktu
kurang lebih satu setengah hingga dua abad.
ü
Sejarah Lahirnya Renaissance
Renaissance
berasal dari kata Re (kembali) dan Naitre (Lahir) dalam bahasa Perancis yang
berarti “Lahir Kembali”. Zaman Renaissance adalah zaman dimana lahirnya kembali
orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno yang
rasional. Hal ini terjadi dikarenakan pada abad tengah, sebelum munculnya zaman
Renaissance, kehidupan di Eropa diatur dalam “Theosentris” dimana segala
sesuatunya berpusat pada kepercayaan. Zaman Renaissance berlangsung sejak abad
15 sampai tahun 1650. Sebelum Renaissance, bangsa eropa mengalami zaman
kegelapan atau biasa disebut “Dark Age”. Pada saat itu gereja berkuasa mutlak,
ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Selain itu pada zaman
Dark Age, pemikiran ilmiah ditenggelamkan oleh dogma-dogma Gereja. Namun
akhirnya muncul gerakan yang mencoba lepas dari ikatan itu dan disebut gerakan
Renaissance.
Latar belakang
munculnya Renaissance adalah sebagai usaha pembaharuan kebudayaan Romawi dan
Yunani pada masa abad tengah/kegelapan sempat dilupakan, yaitu tipe manusia
otonom dan mandiri. Pada abad 12 ada suatu penemuan kembali literatur Yunani
dan Romawi yang terjadi di seluruh Eropa. Peristiwa tersebut menyebabkan
perkembangan gerakan humanis di abad ke-14. Orang-orang Humanist meyakni bahwa
setiap individu memiliki arti penting dalam masyarakat. Pertumbuhan minat dalam
humanisme menyebabkan perubahan dalam seni dan ilmu yang membentuk konsepsi
umum dari Renaissane.
Pada abad 14
hingga abad 16 merupakan periode goncangan ekonomi atau perubahan ekonomi di
Eropa, dimana perubahan yang paling luas terjadi di Italia. Setelah kematian
Frederick II di tahun 1250, kaisar kehilangan kekuasaan di Italia dan di
seluruh Eropa, tidak satupun dari penerus Frederick yang seperti dia.
Kejatuhannya adalah saat Paus III memegang kekuasaan secara bersamaan memegang
negara sekaligus Gereja. Selama Renaissance, Italia berkembang menjadi
despotisme yaitu bahwa penguasa negara memerintah berdasarkan keinginannya
sendiri. Eropa sendiri perlahan-lahan berkembang menjadi kelompok mandiri yang
terpisah. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Renaissance lahir sebagai
pembaharu untuk membentuk manusia yang mandiri, utuh, otonom, dan bertanggung
jawab. Pola pikir abad tengah yang dibelenggu oleh ajaran gereja diganti dengan
pola pikir rasional sehingga manusia bisa berkembang.
ü
Tokoh-Tokoh Zaman Renaissance
Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa
ini adalah bidang astronomi. Tokoh-tokohnya yang terkenal sebagai berikut:
- Rogen Bacon (1214-1294)
Ia berpendapat
bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir
bagi semua ilmu pengetahuan. Matematik merupakan syarat mutlak untuk mengolah
semua pengetahuan. Sekalipun Roger Bacon menganjurkan pengalaman sebagai basis
ilmu pengetahuan, namun ia sendiri tidak meninggalkan tulisan atau karya yang
cukup baerarti bagi ilmu pengetahuan. Ia banyak bergerak pada lapangan politik
dan agama, sehingga akhirnya ditahan dalam penjara.
- Copernicus (1473-1543)
Ia mengajukan
pendapat yang asing bagi pendapat umum pada masa itu. Ia mengatakan bahwa bumi
dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat
(Heliosentrisme). Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang berasal
dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam
semesta (geosentrisisme). Prinsip Heliosentrisme ini kemudian
dilanjutkkan oleh George Joachim (Rheticus) yang menyusun buku berjudul De
Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Perputaran Alam Semesta). Buku
tersebut diawali dengan beberapa ketentuan dasar yang berbunyi: Pertama,
seluruh alam semesta merupakan bola (Spherical); Kedua, semua benda angkasa dan
bumi juga merupakan bola; Ketiga, semua benda angkasa bergerak secara teratur
dalam lintasan yang bundar (circular uniform motion).
- Tycho Brahe (1546-1601)
Ia tertarik
pada system astronomi baru yang diperkenalkan oleh Copernicus. Ia membuat
alat-alat berukuran besar untuk mengamati benda-benda angkasa secara lebih
teliti. Pada tahun 1572 Brahe mengamati munculnya bintang baru di gugusan
Cassiopeia, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan sebelum padam lagi.
Bintang itu dinamakan Nova atau Supernova, yang sangat tergantung dari besarnya
dan massanya. Penemuan bintang Nova dan Supernova ini menggugurkan
pandangan yang dianut pada masa itu bahwa angkasa itu tidak akan berubah
sepanjang masa, dan bentuknya akan tetap abadi. Pada tahun 1577 Brahe dapat
mengamati sebuah cornet, yang ternyata lebih jauh dari planet Venus. Penemuan
ini juga membuktikan bahwa benda-benda angkasa tidak menempel pada Crystaline
spheres, melainkan dating dari tempat yang sebelumnya tidak dapat dilihat untuk
kemudian menghilang lagi. Benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang
angkasa.
- Johannes Keppler (1571-1630)
Ia seorang ahli
matematika yang menjadi asisten Tycho Brahe. Ia melanjutkan penelitian Brahe
tentang gerak benda-benda angkasa. Kepler menemukan tiga buah hokum yang
melengkapi penyelidikan Brahe sebelumnya, yaitu:
·
Bahwa gerak benda angkasa itu ternyata bukan
bergerak mengikuti lintasan circle –seperti yang dikemukakan oleh Brahe-namun
gerak itu mengikuti lintasan elips. Orbit semua planet berbentuk elips.
- Dalam waktu yang sama, maka garis
penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya
sama.
- Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa
bila jarak rata-rata dua planet A dab B dengan matahari adalah X dan Y,
sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P dan Q, maka P2
: Q2 = X3 :Y3.
- Galileo Galilei (1546-1642)
Beberapa pokok penemuan Galileo di luar bidang astronomi
yang ditulis dalam karyanya yang berjudul De Motu dapat diringkas sebagai
berikut.
- Jumlah waktu yang sama untuk jatuhnya
semua benda dari materi yang sama, tanpa memandang bobot, bila benda-benda
itu melewati medium yang sama. Atau dengan kata lain, benda-benda yang
jatuh bersamaan akan memerlukan waktu yang bersamaan pula untuk sampai di
tanah.
- Semau lintasan benda jatuh berbentuk
lurus. Ha ini memberikan sugesti adanya idealism, bahwa lintasan benda
yang tidak tertanggu membentu garis lurus.
- Baik benda yang jatuh tegak lurus, maupun
yang mengikuti bidang miring, masing-masing mencapai tanah pada waktu yang
sama. Hal ini memberikan sugesti untuk kemudian melaksanakan eksperimen
jatuhnya benda mengikuti bidang miring. Untuk mencapai idealisasi “tidak
terganggu apapun”, maka bidang makin lama makin dilicinkan, sehingga
jatuhnya benda-benda melalui bidang miring praktis dalam waktu yang sama.
Selain itu dibidang miring diletakkan ukuran-ukuran. Untuk pertama kalinya
ukuran (measure-ment) dimasukkan sebagai unsur dalam lapangan ilmu
pengetahuan.
- Berdasarkan idealisasi, maka hasil
percobaan dapat dihitung terlebih dahulu; dengan kata lain terjadilah
peramalan (prediction).
- Ramalan itu kemudian diperiksa dengan
percobaan berulang kali, yang hasilnya dihitung secara rata-rata.
- Oleh karena anatara ramalan dan hasil
percobaan ada persesuaian yang meyakinkan, maka teori yang didasarkan pada
idealisasi dapat diterima sebagai hukum tentang pergerakan benda-benda
yang bebas dan yang mengikuti garis lurus.
Langkah-langkah
yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti: pengamatan
(observation), penyingkiran (elimition) segala hal yang tidak termasuk dalam
peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif atas
peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran (measurement), dan
percobaan (experiment) untuk menguji teori yang didasarkan pada ramalan
matematik.
BAB III
SEJARAH PEMIKIRAN NASIONALISME EROPA
Paham
nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai
negara di dunia, termasuk Indonesia. Secara etimologis nasionalisme berasal
dari bahasa Inggris, yaitu nation yang artinya bangsa. Di Eropa paham
nasionalisme dipicu oleh berbagai peristiwa, seperti terjadinya Revolusi
Prancis, Revolusi Industri di Inggris, dan juga Revolusi Amerika. Beberapa
tokoh seperti Hans Kohn, Lothrop Stoddard, dan Otto Bouer memberikan definisi
tentang nasionalisme. Hans Kohn menyebutkan bahwa nasionalisme merupakan suatu
paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
negara dan bangsa. Lothrop Stoddard memandang nasionalisme sebagai suatu
kepercayaan yang hidup dalam hati rakyat yang berkumpul menjadi suatu bangsa.
Otto Bouer mengartikan paham nasionalisme muncul dikarenakan adanya persamaan
sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama, misal akibat
adanya persamaan penderitaan dan kesengsaraan sebagai bangsa yang terjajah.
Dari pendapat-pendapat di atas, secara garis besar
nasionalisme diartikan sebagai suatu paham atau kesadaran rasa kebangsaan
sebagai bangsa yang didasarkan atas adanya rasa cinta kepada tanah air dalam
mencapai, mempertahankan, mengabadikan identitas, dan integrasi kekuatan
bangsanya. Paham nasionalisme yang berkembang di Eropa tersebut pada
perkembangan selanjutnya memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembangnya
nasionalisme di kawasan Asia-Afrika, khususnya di Indonesia. Paham nasionalisme
di kawasan Asia-Afrika secara objektif didorong oleh berbagai faktor, di
antaranya persamaan keturunan, bahasa, budaya, kesatuan politik, adat istiadat,
tradisi, agama, dan lain-lain.
Konsep nasionalisme semakin berkembang dan menjadi wacana
yang banyak mendapat perhatian, diperdebatkan dan dianut oleh berbagai negara
di dunia setelah berlangsungnya Perang Dunia I. Negara-negara yang pertama
menganut paham nasionalisme adalah Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika
Serikat. Masing-masing negara tersebut menyadari akan pentingnya semangat
kebangsaan dengan didasarkan pada:
a.
Keinginan untuk dapat bersatu dengan semangat kesetiakawanan yang tinggi
b.
Adanya persamaan nasib;
c.
Perasaan bersatu antara manusia dengan tempat tinggalnya.
Perkembangan
nasionalisme Eropa berlangsung ketika terjadi pergantian tatanan kehidupan
masyarakat, yaitu dari masyarakat feodal menuju masyarakat industri. Perubahan
dan pergantian tersebut diawali dengan terjadinya Revolusi Industri di
Inggris.Revolusi Industri ini pada akhirnya membawa masyarakat pada sistem
kehidupan kapitalis dan liberalis.
BAB IV
SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG LIBERRALISME
Pemikiran liberal mempunyai akar sejarah sangat panjang dalam
sejarah peradaban Barat yang Kristen. Pada tiga abad pertama Masehi, agama Kristen
mengalami penindasan di bawah Imperium Romawi sejak berkuasanya Kaisar Nero
(tahun 65). Kaisar Nero bahkan memproklamirkan agama Kristen sebagai suatu
kejahatan. (Idris, 1991:74). Menurut Abdulah Nashih Ulwan (1996:71), pada era
awal ini pengamalan agama Kristen sejalan dengan Injil Matius yang menyatakan,”Berikanlah
kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa
yang menjadi milik Tuhan.” (Matius, 22:21). Namun kondisi tersebut berubah
pada tahun 313, ketika Kaisar Konstantin (w. 337) mengeluarkan dekrit Edict
of Milan untuk melindungi agama Nasrani. Selanjutnya pada tahun 392 keluar
Edict of Theodosius yang menjadikan agama Nasrani sebagai agama negara
(state-religion) bagi Imperium Romawi. (Husaini, 2005:31).
Pada tahun 476 Kerajaan
Romawi Barat runtuh dan dimulailah Abad Pertengahan (Medieval Ages)
atau Abad Kegelapan (Dark Ages). Sejak itu Gereja Kristen mulai
menjadi institusi dominan. Dengan disusunnya sistem kepausan (papacy power)
oleh Gregory I (540-609 M), Paus pun dijadikan sumber kekuasaan agama dan
kekuasaan dunia dengan otoritas mutlak tanpa batas dalam seluruh sendi
kehidupan, khususnya aspek politik, sosial, dan pemikiran. (Idris, 1991:75-80;
Ulwan, 1996:73).
Abad Pertengahan itu ternyata penuh dengan penyimpangan dan
penindasan oleh kolaborasi Gereja dan raja/kaisar, seperti kemandegan ilmu
pengetahuan dan merajalelanya surat pengampunan dosa. Maka Abad Pertengahan pun
meredup dengan adanya upaya koreksi atas Gereja yang disebut gerakan Reformasi
Gereja (1294-1517), dengan tokohnya semisal Marthin Luther (w. 1546), Zwingly
(w. 1531), dan John Calvin (w. 1564).
Gerakan ini disertai dengan munculnya para pemikir Renaissans pada
abad XVI seperti Machiaveli (w. 1528) dan Michael Montaigne (w. 1592), yang
menentang dominasi Gereja, menghendaki disingkirkannya agama dari kehidupan,
dan menuntut kebebasan. Selanjutnya pada era Pencerahan (Enlightenment)
abad XVII-XVIII, seruan untuk memisahkan agama dari kehidupan semakin
mengkristal dengan tokohnya Montesquieu (w. 1755), Voltaire (w. 1778), dan
Rousseau (1778). Puncak penentangan terhadap Gereja ini adalah Revolusi
Perancis tahun 1789 yang secara total akhirnya memisahkan Gereja dari
masyarakat, negara, dan politik. (Qashash, 1995:30-31). Sejak itulah lahir sekularisme-liberalisme
yang menjadi dasar bagi seluruh konsep ideologi dan peradaban Barat.
BAB V
SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG KAPITALISME
Kapitalisme muncul di Eropa pada abad ke-16. Kapitalisme muncul dari
paham feodalisme di Eropa. Kapitalisme di Eropa muncul dari pemikiran kaum
ilmiah yang pada awalnya berfikir untuk mensejahterakan kaum buruh. Sejarah
kapitalisme melewati tiga fase sebagai berikut.
Pada akhir abad pertengahan (abad 16 sampai 18), Industri di Ingriss sedang terkonsentrasi pada industri sandang. Industri sandang di Ingris menjadi industri sandang terbesar di Eropa.
Kemudian industri ini berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan, bahan- bahan mentah, barang- barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain. Dan kemudian berubah menjadi perluasan kapasitas produksi, dan kapitalisme ini yang kemudian hari justru banyak menelan korban. Dari beberapa kejadian dan juga faktor lingkungan historis mempengaruhi pembentukan modal di Eropa Barat pada awal terbentuknya kapitalisme antara lain:1) dukungan agama bagi kerja keras dan sikap hemat; 2) pengaruh logam logam mulia dari dunia baru terhadap perkembangan relatif pendapatan atas upah, laba dan sewa; 3) peranan negara negara dalam membantu dan secara langsung melakukan pembentukan modal dalam bentuk benda benda modal aneka guna. Etika ekonomi yang diajarkan katolisme abad pertengahan menciptakan banyak hambatan bagi perkembangan kapitalis dan ideologi kapitalis (Dudley Dillard, 1987:17). Di perkotaan, para pedagang kapitalis menjual barang barang produksi mereka selama mereka melakukan satu perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Awalnya mereka menjual barang pada teman sesama pedagang seperjalanan, lalu berkembang menjadi perdagangan umum. Sementara di wilayah pedesaan saat itu masih cenderung feodalistik. Dan yang terjadi sekarang adalah kaum kolonialis melakukan ekspansi ke seluruh penjuru dunia melalui modal dan pendirian pabrik – pabrik besar yang nota bene adalah pabrik lisensi. Yang semakin dimuluskan dengan jalan globalisasi. Sementara itu kapitalisme juga telah membunuh perekonomian egara berkembang atau egara egara miskin. Konsep Kapitalisme yang sudah mendunia memang tidak bisa dihindari oleh egara egara maju dan egara egara dunia ketiga. Tanpa disadari Kapitalisme telah menjadi sebuah ancaman besar bagi masyarakat egara egara berkenbang. Kapitalisme telah menjadi neo Imperialisme yaitu penjajahan dengan konsep baru yang lebih modern.
BAB VI
PEMIKIRAN MARXISME DAN DAMPAKNYA
Marxisme adalah teori dan metode pembebasan diri kelas pekerja.
Sebagai sebuah teori, teori ini bergantung pada metode analisis sosial ekonomi
yang memandang hubungan kelas dan konflik sosial menggunakan interpretasi
materialis tentang perkembangan sejarah dan mengambil pandangan dialektis
tentang transformasi sosial. Itu berasal dari karya filsuf Jerman abad ke-19
Karl Marx dan Friedrich Engels. Marxisme menggunakan metodologi, yang sekarang
dikenal sebagai materialisme historis, untuk menganalisis dan mengkritik
perkembangan masyarakat kelas dan terutama kapitalisme serta peran perjuangan
kelas dalam perubahan ekonomi, sosial, dan politik sistemik. Menurut teori
Marxis, dalam masyarakat kapitalis, konflik kelas timbul karena kontradiksi
antara kepentingan material kaum proletar yang tertindas dan yang dieksploitasi
(suatu kelas buruh upahan yang dipekerjakan untuk menghasilkan barang dan jasa)
dan kaum borjuis (kelas penguasa yang memiliki sarana untuk produksi dan
ekstrak kekayaannya melalui penggunaan produk surplus yang diproduksi oleh
proletariat dalam bentuk laba).
Marxisme memiliki dampak mendalam pada budaya kontemporer; komunisme
modern didasarkan pada paham ini, dan sebagian besar teori sosialis modern juga
berasal darinyapaham ini. Ini juga memiliki efek luar biasa pada akademisi,
mempengaruhi disiplin ilmu dari ekonomi ke filsafat dan sejarah sastra. Ide
karl Marx dan Friedrich Engels tentang Komunisme memicu revolusi di seluruh
dunia, beberapa yang paling terkenal adalah kudeta Lenin dari Perang Rusia, dan
Revolusi Tiongkok Mao Zedong. Lenin, Fidel Castro, Mao, dan yang lainnya
berpendapat bahwa transisi harus melalui pemberontakan dan revolusi yang keras
untuk menjadi negara komunis yang sukses. Namun para pemimpin ini memiliki
bentuk komunisme mereka sendiri, bukan murni ide komunisme Marx, terlepas dari
apa pun mereka, masih banyak mendapat pengaruh dari Karl Marx. Tanpa gagasan
komunisme yang pernah disebarkan oleh Manifesto Komunis maka AS tidak akan
pernah muncul dan bagaimana Amerika bereaksi terhadap “Red Scare” dari
kebangkitan AS yang memengaruhi banyak masyarakat modern kita. Propaganda yang
dibuat oleh Amerika untuk menciptakan kebencian terhadap komunisme bagi kelas
menengah dan pekerja Amerika, “Lebih baik mati daripada merah” adalah
slogan populer anti-komunis dari tahun 1950-an.
BAB VII
GLOBALISASI, MODERNISME, DAN GENDER
Globalisasi adalah fenomena yang didorong oleh teknologi dan
pergerakan gagasan, orang, dan barang. Perkembangan terintegrasi ini
mengantarkan era baru globalisasi. Dengan kemajuan robotika dan kecerdasan
buatan (artificial intelligence) dalam konteks masyarakat, kita harus beralih
dari narasi produksi dan konsumsi ke arah berbagi (share) dan peduli (care).
Kita perlu mendesain ulang sistem yang ada dan memanfaatkan peluang baru.
Selain itu, tantangan yang terkait dengan Revolusi Industri bertepatan dengan
munculnya kendala yang ditandai meningkatnya ketidaksetaraan pada lanskap
global. Dengan menjembatani pemisah dan mengenali bahwa kita hidup dalam tipe
baru ekonomi yang didorong oleh inovasi, norma-norma, standar, kebijakan, dan
konvensi global baru. Ekonomi baru telah mengganggu dan mengombinasikan kembali
industri-industri yang tak terhitung jumlahnya, dan membuat jutaan pekerja
tersingkir.
Perempuan dan laki-laki memiliki kesetaraan, sehingga perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama sebagai sumber daya pembangunan. Kesetaraan merupakan target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang maupun Millenium Development Goal (MDGs). Hadirnya Revolusi Industri 4.0 seharusnya dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh kaum perempuan karena memiliki prospek yang menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada peran perempuan yang semakin kompleks, namun kesenjangan akses dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi antara perempuan dan laki-laki masih cukup besar.
Modernisme adalah sebuah kecenderungan berpikir yang menyatakan
bahwa manusia memiliki kekuatan untuk membuat, meningkatkan dan membentuk
kembali lingkungan dengan bantuan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan percobaan
praktis. Modernisme merupakan serangkaian pergerakan kebudayaan yang mengakari
perubahan di masyarakat Barat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang
terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Istilah
modernisme mencakup serangkaian pergerakan perubahan di bidang seni,
arsitektur, musik, literatur dan seni-seni terapan. Pada intinya, modernisme
meninggalkan pemikiran dan budaya klasik dan menuju pemikiran dan budaya yang
berdasarkan pada ilmu pengetahuan modern dan rasionalitas. Sebuah dogma yang
menjadi nafas desain modern adalah Form follow Function yang di lontarkan oleh
Louis Sullivan. Simbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga
diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih
cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental
dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´. Modernisme adalah
suatu periode yang mengafirmasi keeksistensian dan kemungkinan mengetahui
kebenaran dengan hanya menggunakan penalaran manusia. Oleh karena itu, dalam
arti simbolik penalaran menggantikan posisi Tuhan, naturalisme menggantikan
posisi supernatural. Modernisme sebagai pengganti dinyatakan sebagai penemuan
ilmiah, otonomim manusia, kemajuan linier, kebenaran mutlak (atau kemungkinan
untuk mengetahui), dan rencana rasional dari social order Modernisme dimulai
dengan rasa optimis yang tinggi.
Gender adalah suatu konsep kultural yang merujuk pada karakteristik
yang membedakan antara wanita dan pria baik secara biologis, perilaku,
mentalitas, dan sosial budaya. Pria dan wanita secara sexual memang berbeda,
begitu pula secara perilaku dan mentalitas. Namun perannya di masyarakat dapat
di sejajarkan dengan batasan-batasan tertentu. Pengertian gender di definisikan
sebagai aturan atau normal perilaku yang berhubungan dengan jenis kelamin dalam
suatu sistem masyarakat.karena itu gender sering kali di identikan dengan jenis
kelamin atau sex. Meski sebenarnya kedua jenis kata ini yaitu sex dan gender
memiliki konsep yang berbeda. Lelaki dan wanita secara sexualitas di bedakan
berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya. Namun, secara gender perbedaan
tersebut tidak menjamin perbedaan gender.
Gerakan feminism dalam perkembangannya akhirnya menggunakan gender
sebagai sarana analisis atsa ketidak adilan kaum wanita yang dilakukan oleh
kaum pria. Ketidakadilan terhadap kaum wanita itu bukan Karen perbedaan
seksualitas, tetapi karena perbedaan yang diciptakan oleh struktur sosial
budaya yang dari waktu kewaktu.
0 Response to "SEJARAH SINGKAT YUNANI KUNO"
Post a Comment